“Gang depan itu nanti belok kanan ya Bang”, ujar Novie.
“Oke Dek”, jawab Budi sambil nyetir mobil.
Sesampai di gang, Budi langsung belok kanan.
“Loh Bang, bukan ke sini. Salah belok nih. Harusnya yang ke sana tadi….” ujar Novie.
“Gimana sih Dek? Kan tadi kamu bilang belok kanan….. Aku kan cuma ngikuti kata-katamu….” jawab Budi.
“Maaf Bang…. maksudku tadi belok kiri…..” ungkap Novie.
“Kamu itu sarjana S1 lulus cumlaude, kok tidak bisa membedakan kanan dan kiri….” Budi masih ngedumel.
“Maaf Bang… Maaf… Namanya juga salah….” jawab Novie merasa bersalah.
Waw. Seru ya…. Andai Budi mengerti bahwa perempuan sulit membaca peta, tentu ia tidak perlu memarahi Novie.
Perempuan Sulit Membaca Peta
Laki-laki dan perempuan adalah makhluk yang sama-sama istimewa dan unik. Mereka memiliki kelebihan sebagaimana juga memiliki kekurangan. Allah memberikan pada mereka potensi yang akan saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Kelebihan laki-laki dan perempuan, akan menutupi kekurangan pasangannya. Oleh karena itu, mereka berdua harus saling bekerja sama dalam keluarga, agar saling bisa melengkapi satu dengan yang lainnya.
Beberapa waktu yang lalu telah saya tulis tentang kehebatan si multitasking —perempuan— yang mampu mengerjakan enam aktivitas dalam waktu yang bersamaan. Juga kemampuan verbal perempuan yang sangat mengagumkan, sehingga mampu memproduksi 20.000 kata setiap harinya, sementara laki-laki –-si makhluk irit bicara—hanya memproduksi 7.000 kosa kata setiap harinya. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh struktur otak yang berbeda antara laki-laki dan perempuan.
Kendati tidak banyak bicara, namun laki-laki memiliki struktur otak yang membuatnya hebat dalam kemampuan visual spasial. Kemampuan visual spasial inilah yang membuat laki-laki secara umum lebih hebat dalam menyetir mobil dan lebih mudah menghapal jalan. Laki-laki juga dikenal hebat dalam memarkir mobil, bahkan di tempat sempit yang kelihatannya sangat tidak memungkinkan untuk parkir. Secara umum perempuan tidak memiliki kemampuan seperti itu.
Allan dan Barbara Pease dalam bukunya “Why Men Don’t Listen and Women Can’t Read Maps?” menyatakan, perempuan bisa memakai dua sisi otaknya secara bersamaan. Akibatnya, banyak perempuan yang bingung membedakan kanan dari kiri. Sekitar 50% perempuan tidak bisa secara langsung menunjuk mana kanan dan mana kiri ketika mendadak ditanya.
Sementara itu, laki-laki memiliki kemampuan navigasi yang sangat bagus. Laki-laki bisa mengingat jalan yang baru sekali dilewatinya, dan mampu secara langsung mengidentifikasi kanan dari kiri. Itu sebabnya, istri sering dimarahi suami saat di mobil, karena istri menyuruh suami belok ke kanan, padahal maksud sebenarnya adalah belok kiri.
Jika di jalan raya kita melihat ada mobil berjalan pelan dan cenderung berada di tengah ruas jalan, kita bisa menebak, hampir pasti perempuan yang menyetir. Demikian juga ketika melihat mobil di tempat parkir yang tidak rapi, mungkin perempuan yang tadi memarkirnya. Bagi kebanyakan perempuan, parkir paralel adalah hal tersulit yang dilakukan, lebih sulit dibandingkan dengan kemampuan multitasking menyetir sambil menelpon, atau multitasking pekerjaan rutin kerumahtanggaan.
Kemampuan membaca peta sangat erat kaitannya dengan kemampuan ruang atau visual spasial. Kemampuan ruang ini adanya di otak bagian kanan. Ternyata, kapasitas ruang di otak kanan pada laki-laki lebih besar dibandingkan dengan perempuan. Masih ditambah dengan produksi hormon testosteron, yang membuat laki-laki memiliki otot lebih kuat, sekaligus memperkuat kemampuan ruang itu.
Di satu sisi, hormon testosteron menghalangi pertumbuhan otak kiri laki-laki, dimana otak kiri ini berfungsi untuk komunikasi lisan atau verbal yang sangat menonjol pada perempuan. Maka wajar jika otak kanan laki-laki lebih kuat perkembangannya, dan kemampuan ruang itu menjadi dominan ada pada diri laki-laki. Bahkan jika kita baca kisah manusia sejak zaman purba, ternyata laki-laki memang sudah teruji kemampuan ruangnya. Pekerjaan laki-laki pada masa itu adalah berburu, menangkap mangsa, dan mencari jalan. Akhirnya, kemampuan ruang laki-laki lebih terasah dibanding perempuan.
Urusan mencari jalan menurut kebiasaan manusia sejak zaman dahulu kala memang bukan pekerjaan perempuan. Jadi wajar jika perempuan tidak terlatih untuk membaca peta.
Mengasah Kemampuan Visual Spasial
Namun tentu saja ada perempuan yang hebat dalam membaca peta dan mengetahui arah jalan, walaupun jumlahnya tidak banyak. Konon hanya 10% perempuan yang berkemampuan ruang sama baiknya dengan laki-laki. Setiap orang memiliki kecerdasan visual spasial, namun yang ada yang terlatih dan ada yang tidak, ada yang berkembang ada pula yang tidak. Oleh karena itu, para perempuan bisa mengasah dan melatih kemampuan visual spasial ini agar bisa memiliki kemampuan membaca peta secara lebih baik.
Menurut Allan dan Barbara Pease, tidak mungkin perempuan melakukan suntik testosteron agar bisa membaca peta dengan cepat. Yang lebih mungkin dilakukan adalah memperbanyak latihan, sehingga lebih mampu membaca peta dan tidak mudah dibohongi orang lain.
Cahyadi Takariawan
Penulis Buku Serial "Wonderful Family"; Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Konselor di "Rumah Keluarga Indonesia" (RKI)
Cahyadi Takariawan
Penulis Buku Serial "Wonderful Family"; Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Konselor di "Rumah Keluarga Indonesia" (RKI)
0 Response to "Beloklah ke Kiri Saat Istri Meminta Anda Belok Kanan"
Post a Comment