Mufasir
modern sepakat bahwa al-Qur'an dalam penggambarannya sangat istimewa, karena
struktur sistematikanya matematis. Al-Qur an
menggunakan kodetifikasi bilangan prima secara bertingkat: surat, ayat,
kata, dan huruf. Dua dekade yang lalu, pembahasan masalah seperti ini
merupakan hal yang sensitif, karena bisa dipandang "memperkosa"
ayat-ayat alQur'an. Di satu sisi, tingkat penemuan yang membahas angkaangka
masih "dangkal" -- sehingga kurang menarik. Namun kini, dengan banyaknya
alat bantu seperti komputer dan kemajuan di bidang sains yang berhubungan
satu sama lain, studi mengenai "kodetifikasi" al-Qur'an makin menampakkan hasilnya yang luar biasa.
Tentu saja, walaupun isinya sama. Hanya al-Qur'an mushaf Ustmani saja yang
dipakai, dan hanya versi itulah yang memenuhi kriteria kodetifikasi
al-Qur'an, sebagaimana bahasa aslinya pada saat wahyu diturunkan.
Penomoran
surat dan penempatan ayat disusun berdasarkan petunjuk Nabi, tidak sama
dengan urutan turunnya wahyu. Hal ini membingungkan para mufasir klasik
selama berabadabad dan menjadi sasaran kritik para Orientalis. Sekarang
telah diketahui, karena di samping susunan isinya yang serasi dan harmonis,
pembaca yang serius akan menemukan contohcontoh struktur bilangan prima dari
ratusan struktur yang ada. Istimewa sekali karena struktur tersebut
menggunakan bilangan prima kembar, di samping ujicoba dengan menggunakan
Hukum Benford untuk "melihat keaslian" al-Qur'an.
Apa benar
dalam al-Qur'an terdapat kodetifikasi tertentu? Mana mungkin dalam kitab
"antik" ada struktur matematikanya?
Segala
"Sesuatu" dengan Hitungan yang Teliti
Paling tidak, terdapat dua ayat yang
memberikan informasi bagi kita bahwa al-Qur'an diturunkan dengan
"hitungan". Pertama, dalam Surat al-Jinn, Tuhan
menciptakan segala sesuatu (kejadian dan semua objek di alam semesta) dengan
"hitungan yang teliti satu persatu", yaitu dari kata Arab, 'adad.
"Suyaya Dia mengetahui bahwa sesungguhnya
rasut-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang sebenarnya ilmuNya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala
sesuatu satu persatu. (QS al-Jinn 72 :
28).
Esensi ayat
ini adalah bahwa ilmu Tuhan meliputi segala
sesuatu, tidak ada yang tertinggal.
Semua kejadian, objek alam, penciptaan di bumi dan langit, dan struktur al-Qur'an,
tidak ada yang kebetulan. Semuanya ditetapkan dengan hitungan yang sangat
teliti. Sebenarnya bila diketahui, (sebagian) ilmu tersebut meliputi
risalah-risalah yang disampaikan dan ilmu yang ada pada para Rasul. Dalam
kehidupan modern sekarang pun, kita akan menjumpai "hitungan
tersebut", mulai dari yang sederhana sampai yang paling rumit.
Oksigen (O2) memberikan kehidupan kepada semua makhluk di bumi
melalui sistem pernafasan; sangat vital. Tetapi bila kelebihan hitungan satu
atom, ia akan menjadi ozon (O3); yang bila dihirup manusia boleh jadi menyebabkan
bencana. Tetapi bila ditempatkan di atas atmosfer bumi, maka ia sangat
berguna untuk menyerap sebagian sinar-sinar ultraviolet yang berbahaya (radiasinya)
bagi makhluk di bumi. Demikian juga karbon adalah elemen kimia yang sangat
penting bagi semua makhluk hidup, karena semua organisme dibangun dari
senyawa karbon.Tetapi bila ia bersenyawa dengan oksigen yang sama-sama
berguna. Senyawa baru tadi menjadi gas yang berbahaya bagi manusia, yaitu CO2
Lebih lanjut
untuk memahami "hitungan yang terstruktur" atau al-'adad:
Hitungan yang sangat teliti atau lebih rumit kita
dayntkan pada hormon manusia. Misalnya, C18H24O2 adalah
horman estrogen yang bertanggung jawab atas sifat-sifat kewanitaan. Berlebih hitungan satu atom karbon saja, ia
menjadi C19H28O2 Hormon testosteron, yang
bertanggung jawab atas sifat-sifat pria.
Hitungan yang
terstruktur ditemukan juga pada DNA, sangat rumit dan mencengangkan:
Terdayat 3 miliar kode kimia dalam DNA yang harus
dipecahkan olch ilmuwan: setiap sel manusia merupakan sebuah ensiklopedia yang memuat informasi sejuta halaman. Setiap individu manusia akan berbeda
informasinya terdiri dari sekitar 100 triliun sel, artinya terdayat
100 triliun perpustakaan yang sama. Sebuah
gambaran yang
sulit dipercaya: 100 triliun x 1000 buku ilmu pengetahuan. Isinya Iebih banyak dari bufir pasir di dunia. Sistern hitungan ini sangat kompleks. Semua makhluk
hidup
diplanet ini telah diciptakan menurut Paparan kode yang ditulis dalam bahasa yang sama.
Kedua, al-Qur'an menjelaskan bahwa untuk menambah keimanan
para pembaca kitab (Yahudi, Kristen, Islam, dan lainnya), maka ia memberikan
kita "enkripsi"
atau "kode" bilangan 19. Dalam bahasa al-Qur'an disebut "suatu perumpamaan yang sangat
aneh", atau matsal. Berguna untuk menambah keimanan dan keyakinan
bagi para pembaca yang serius, berpikir terbuka, dan beriman, tetapi menambah
kebingungan bagi orang-orang yang berprasangka, tertutup dan
"menentang" kitab.
Keterangan
tersebut dimulai ketika kita membaca Surat alMuddatstsir:
"Neraka (saqar) adalah pembakar kulit rnanusia. Di atasnya
ada sembilan belas (19) penjaga Dan tiada Kami
jadikan
penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami jadikan bilangan mereka
itu untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orangorang yang diberi al-Kitab menjadi yakin, dan supaya orang-orang yang beriman bertambah iman
nya, dan supaya orang-orang Mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir
(mengatankan): 'Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?' " (al-Muddatstsir 74: 29-31)
Kisah ini
awalnya dimulai ketika-menurut at-Turmudzi, yang meriwayatkan dari sahabat
Nabi, Jabir ibn 'Abdillah' - sebagian orang Yahudi bertanya
kepada sekelompok sahabat Nabi saw, "Apakah Nabi anda mengetahui jumlah
penjaga neraka?" Maka turunlah ayat ini kepada Nabi, karena ditanyakan
oleh para sahabat. Riwayat lain menyimpulkan, ketika turun ayat 30 surat ini,
Abu Jahal berkata, "Kalian adalah orangorang kuat dan pemberani, apakah
kalian tidak mampu mengalahkan ke-19 penjaga neraka itu? Salah seorang di
antara mereka yang bernama Abu al-Ayad ibn Kaidah al-Jumahiy, berkata dengan
angkuhnya, "Dengan tangan kananku kukalahkan sepuluh dan dengan tangan
kiriku sembilan".
Dari situ,
angka 19 menjadi "perumpamaan yang aneh" atau matsa! bagi para
ilmuwan yang membaca al-Qur'an. Karena ditemukan ratusan struktur matematis
yang berhubungan dengan bilangan prima.
Struktur
Utama
Struktur
matematis al-Qui an sangat bervariasi, tetapi yang penting diperlihatkan
adalah struktur bilangan prima kembar 19.
Struktur
Pertama
Struktur
pertama berhubungan dengan jumlah surat dan banyaknya juz dalam al-Qur'an.
Jumlah surat di dalam al-Qur'an adalah 114. Angka 114 adalah angka
ajaib, karena bilangan prima ke-114 adalah 619, dan 114 adalah (6 x 19).
Bilangan 619 merupakan prima kembar dengan pasangan 617. Kita ketahui pula,
isi al-Qui an terbagi dalam 30 juz. Angka 30 adalah bilangan komposit yang
ke-19, yaitu: 4, 6, 8, 9,10,12,14, 15, 16, 18, 20, 27, 22, 24, 25, 26,
27, 28, 30.
Struktur
Kedua
Ditemukan
kode-kode tertentu sebagai pengawasan paritas. Sehingga isi yang diterima
diyakini asli oleh "pembaca", dan tidak berubah.
Al-Qur'an
terstruktur dalam bentuk 6 x (10 + 9), yaitu 60 surat dengan nomor ayat-ayat
yang genap, dan 54 surat dengan nomor ayat-ayat yang ganjil. Contohnya adalah
al-Fatihah dengan 7 ayat berarti surat dengan ayat ganjil. Tetapi al-Baqarah
dengan 286 ayat merupakan surat dengan ayat genap.
Prof.
Abdullah Jalghoom dari Yordania menemukan suatu ketentuan paritas dengan
kondisi di atas; jumlah ke-60 surat dengan ayat-ayat genap adalah 3.450 atau
(345 x 10) dan jumlah nomor surat ke-54 dengan ayat-ayat ganjil adalah 3.150
atau (345 x 9). Total jumlah nomor surat adalah 6.555 atau (345 x 19). Dari
sisi matematis, bilangan tersebut adalah 1 + 2 + 3 + 4 + 5 +
6+7+....+114=6.555.
Dengan
demikian, nomor surat dan jumlah ayat-ayatnya tidak dapat dipertukarkan
-
jika tertukar
-
struktur di atas tidak berlaku.
Misalnya, Surat al-Fatihah ditukar tempatnya dengan Surat al-Baqarah maka
jumlah ayat-ayat yang genap menjadi 3.449 dan jumlah ayat-ayat yang ganjil
menjadi 3.151.
Struktur
Ketiga
Parity check juga ditemukan dalam pembagian nomor surat dengan
jumlah ayatnya-menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Al-Qur'an dengan
114 surat terbagi dua susunannya:
1.
57 surat yang homogen, di mana
nomor suratnya sama dengan jumlah ayat yang dikandungnya, yaitu genap-genap
atau ganjil-ganjil Contoh Surat al-Fatihah atau "Pembukaari'
dengan nomor surat 1 atau ganjil, jumlah ayat yang dikandungnya juga ganjil,
yaitu 7 ayat. Contoh lain adalah Surat al-Baqarah atau "Sapi
Betina". Nomor surat 2 atau genap, jumlah ayat 286 atau genap pula.
Surat homogen ini, jumlah nomor surat dan jumlah ayatnya adalah 6.236, atau
sama banyaknya dengan jumlah ayat al-Qur'an seluruhnya!
2.
57 surat yang heterogen, di
mana nomor suratnya berlawanan dengan jumlah ayatnya, yaitu genap-ganjil
atau ganjilgenap. Misalnya, Surat Ali'Imran, nomor surat 3 atau ganjil,
jumlah ayat 200 atau genap. Jumlah nomor surat dan jumlah ayatnya adalah
6.555 atau sama dengan jumlah nomor surat dari 1 sampai dengan 114,
(1+2+3+4+....+114). Dengan rumus sederhana:
( N + 1 ) / 2 x N = 115 / 2 x 114 = 115 x 57 = 345 x 14 = 6.555
Bila kedua kelompok surat ini dijumlahkan, akan
menghasilkan bilangan prima: 6.236 + 6.555 =12.791, bilangan prima ke-1.525.
Struktur ini merupakan enkripsi antara jumlah nomor surat dengan jumlah ayat
al-Qur'an.
|
TABEL
57 SURAT HOMOGEN
|
57 SURAT HETEROGEN
|
||||
NAMA SURAT
|
No.
su- rat |
Ayat
|
NAMA SURAT
|
No.
su- rat |
Ayat
|
Al Fatihah (Pembukaan)
|
1
|
7
|
Al-Imran (Keluarga Imran).
|
3
|
200
|
Al-Baqarah (Sapi Betina).
|
2
|
286
|
Al Maidah (Hidangan).
|
5
|
120
|
An-Nisa' (Wanita).
|
4
|
176
|
Al-An'am (Binatarg Temak).
|
6
|
165
|
At Taubah (Pangampunan).
|
9
|
129
|
AI-A’raf (Tempat Tertinggi).
|
7
|
206
|
Hud (Hud)
|
11
|
123
|
Al-Anfal (Rampasan Perang).
|
8
|
75
|
Ar-Ra'd (guruh)
|
13
|
43
|
Yunus (Yunus)
|
10
|
109
|
Ibhrahim
|
74
|
52
|
Yusuf (Yusuf)
|
12
|
111
|
Al-Hijr
|
15
|
99
|
Maryam
|
19
|
98
|
An-Nahl (Lebah).
|
16
|
128
|
Thaha
|
20
|
135
|
Al-Isra' (Memperjalankan di
Malam Hari)
|
17
|
111
|
Al-Anbiya' (Nabi-nabi)
|
21
|
112
|
AI-Kahfi (Gua).
|
18
|
110
|
AI-Mu'minun (Orang-orang
yg Beriman)
|
23
|
118
|
AI-Hajj (Haji).
|
22
|
78
|
Asy-Syu'ara' (Para Penyair).
|
26
|
227
|
An-Nur (Cahaya).
|
24
|
64
|
Luqman
|
31
|
34
|
Al-Furqan (Pembeda).
|
25
|
77
|
Ya Sin
|
36
|
83
|
An-Naml (Semut).
|
27
|
93
|
Ash-Shaffat (Yang Bersaf-saf).
|
37
|
182
|
AI-Qashash (Cerita-cerita).
|
28
|
88
|
AI-Mu'min (Orang yang Beriman).
|
40
|
85
|
AI-'Ankabut (Laba-laba).
|
29
|
69
|
Fushshilat (Yang Dijelaskan).
|
41
|
54
|
Ar-Rum (Bangsa Romawi)
|
30
|
60
|
Asy-Syura (Musyawarah).
|
42
|
53
|
As-Sajdah (Sujud).
|
32
|
30
|
Ad-Dukhan (Kabut).
|
42
|
59
|
Al-Ahzab (Golongan yang Bersekutu).
|
33
|
73
|
Al
Ahqaaf (Bukit-bukit pasir)
|
46
|
35
|
Saba' (Kaum Saba).
|
34
|
54
|
Muhammad
|
47
|
38
|
Fathir (Pencipta).
|
35
|
45
|
AI-Fath (Kemenangan).
|
48
|
29
|
Shad
|
38
|
88
|
AI-Hujurat (Kamar-kamar).
|
49
|
18
|
Az-Zumar (Rombonganrombongan).
|
39
|
75
|
Qaf (Qaf).
|
50
|
45
|
Az Zukhruf (Perhiasan).
|
43
|
89
|
Adz-Dzariyat (Angin yg
Menerbangkan)
|
51
|
60
|
A!-Jatsiyah (Yang Berlutut).
|
45
|
37
|
Ath-Thur (Bukit).
|
52
|
49
|
AI-Wnqi'ah (Hari Kiamat)
|
56
|
96
|
An-Najm (Bintang).
|
53
|
62
|
AI-Hadid (Besi).
|
57
|
29
|
AI-Qamar (Bulan).
|
54
|
55
|
AI-Mujadilah (Wanita yg
Mengajukan Gugatan).
|
58
|
22
|
Ar-Ralrrnnrr (Yang Maha
Pemurah)
|
55
|
78
|
AI-Munafiqun
(Orang-orang Munafik).
|
63
|
11
|
AI-Hasyr (Pengusiran).
|
59
|
29
|
At-Taghuibun (Hari Ditampakkan
Kesalanan-2).
|
64
|
18
|
AI-Mumtahanah (Perempuan
yg Diuji).
|
60
|
13
|
AI-Tahrim (Mengharamkan).
|
66
|
12
|
Ash-Shaff (Barisan).
|
6l
|
14
|
AI-Qalam (Pena).
|
68
|
52
|
Al Juma'ah (Hari Jum'at}
|
62
|
11
|
AI-Ma'arij
(Tampat-tampat Naik).
|
70
|
44
|
Al-Thalaq
(Talak).
|
65
|
12
|
Al-Jin (Jin).
|
72
|
28
|
AI-Mulk (Kerajaan).
|
67
|
30
|
Al-Muddatstsir (Orang yang
Berkemul).
|
74
|
56
|
Al Haqqah (Hari Kiamat)
|
69
|
52
|
An-Naba' (Berita Besar).
|
78
|
40
|
Nuh (Nuh).
|
71
|
28
|
'Abasa (la Bermuka Masam).
|
80
|
42
|
AI-Muzzanmmil (Orang yang Berselimut).
|
73
|
20
|
At-Takwir (Menggulung).
|
81
|
29
|
AI-Qiyamah (Hari Kiamat).
|
75
|
40
|
AI-A'Ia (Yang Paling Tinggi)
|
87
|
19
|
AI-Insan (Manusia).
|
76
|
31
|
A!-Ghasyiyah (Hari Pembalasan)
|
88
|
26
|
AI-Mursalat (Malaikat yang Diutus).
|
77
|
50
|
AI-Balad (Negeri)
|
90
|
20
|
An-Nazi'at (Malaikat-malaikat
yg Mencabut).
|
79
|
46
|
Asy-Syams (Matahari)
|
91
|
15
|
AI-lnfithar (Terbelah).
|
82
|
19
|
Adh-Dhuha (Waktu Matahari Sepenggalah Naik).
|
93
|
11
|
AI-Muthaffifin (Orang-orang yang
Curang).
|
83
|
36
|
Alam Nasyrah (Melapangkan)
|
94
|
8
|
Al-Insyiqaq (Terbelah).
|
84
|
25
|
Al-Qadr (Kemuliaan)
|
97
|
5
|
AI-Buruj (Gugusan Bintang).
|
85
|
22
|
Al-Bayyinah (Bukti)
|
98
|
8
|
Ath-Thariq (Yang Datang di
Malam Hari).
|
86
|
17
|
AI-Qari'ah (Hari Kiamat)
|
101
|
11
|
AI-Fajr (Fajar)
|
89
|
30
|
At-Takatsur (Bermegah -
megahan)
|
102
|
8
|
Al-Lail (Malam)
|
92
|
21
|
Al
'Ashr (Masa)
|
103
|
3
|
At-Tin (Buah Tin)
|
95
|
8
|
Al-Fil (Gajah)
|
105
|
5
|
Al-'Alaq (Segumpal Darah)
|
96
|
19
|
Quraisy (Suku Quraisy)
|
106
|
4
|
Az-Zalzalah (Kegoncangan)
|
99
|
8
|
AI-Ma'un (Barang-barang
yang Berguna)
|
107
|
7
|
Al- 'Adiyat (Kuda Perang yg Berlari Kencang)
|
100
|
11
|
Al-Lahab (Gejolak Api)
|
111
|
5
|
Al
Humazah (Pengumpat)
|
104
|
9
|
AI-Iklrlatilr (Memurnikan
Keesaan Allah)
|
112
|
4
|
AI-Kautsar (Nikmat yang
Banyak)
|
108
|
3
|
AI-Falaq (Waktu Subuh)
|
113
|
5
|
AI-Kafirun (Orang-orang
Kafir)
|
109
|
6
|
An-Nas (Manusia)
|
114
|
6
|
An-Nashr (Pertolongan)
|
110
|
3
|
Jumlah
|
SURAT+
AYAT |
Jumlah
|
SURAT+
AYAT |
||
|
6.236
|
|
6.555
|
Struktur
Keempat
Berpasangan
sempurna dan simetris. Pemilihan angka 114 sangat luar biasa. Pembaca akan
mendapatkan jumlah surat yang sama banyaknya, yaitu masing-masing 38 surat.
Partisi kiri dan kanan, atau kelompok 1 dan 3, jumlah nomor surat
menghasilkan bilangan,yang simetris sempurna sama banyaknya, dan merupakan
kelipatan 19, yaitu (19 x 114). Sedangkan partisi tengah menghasilkan
bilangan kelipatan 19, yaitu (19 x 117). Partisi sebelah kiri adalah bilangan
yang dapat dibagi habis oleh 2, tetapi bila bilangan tersebut juga dapat
dibagi oleh angka 3, maka ia masuk ke partisi tengah. Sedangkan partisi
kanan, adalah bilangan yang tidak dapat dibagi 2 dan atau 3, atau juga
merupakan sisanya. Lebih detail, dijelaskan dalam Tabel 42.7
Struktur
Kelima
Hanya ada 19
surat, tidak lebih tidak kurang-dari 114 surat-di mana jumlah nomor surat
dengan nomor ayatnya merupakan bilangan prima (Tabe14.3).
SURAT AL-QUR'AN
TERBAGI MENJADI 3 PARTISI SIMETRIS
TABEL
19 SURAT YG JUMLAH NOMOR
SURAT & AYATNYA MERUPAKAN
BILANGAN
PRIMA
Struktur Keenam
Jumlah 19
surat yang pertama dari surat dengan jumlah ayat-ayat bilangan prima
merupakan kelipatan 19 sebagaimana ditunjukkan di bawah ini.
TABEL
19
SURAT
PERTAMA DARI AYAT-2
BILANGAN PRIMA
Struktur Ketujuh Al-Qur'an juga terbagi dua, 29 urat dengan sisipan huruf di permulaan surat (fawatih), suatu kombinasi misterius dari abjad, seperti nun, shad, alif lam. Semuanya ada 14 huruf Arab yang telah digunakan. Kombinasi-kombinasi huruf itu merupakan awalan, dengan 2 surat pengecualian, hanya pada surat Makiah. Angka 29 adalah bilangan prima, bilangan ke-10. Sisanya 85 surat, dengan faktor prima 5 dan 17, tidak mempunyai sisipan huruf. Berhubungan dengan perintah shalat, 5 kali sehari berjumlah 17 raka'at.
Dari 29 surat
yang mempunyai sisipan ini, terstruktur sebagai berikut:
19
surat di mana kombinasi hurufnya
merupakan ayat tersendiri. Contohnya adalah Surat al-Baqarah, surat nomor 2.
Sisanya, 10 surat, hurufnya bukan merupakan ayat tersendiri.
19 surat di mana nomor suratnya bukan bilangan prima.
Contohnya, Surat Thaha, surat nomor 20. Sisanya,10 surat, bernomor bilangan prima: 2, 3, 7, 11, 13,19,
29, 31, 41, dan 43. Coba perhatikan, surat 19 ditempatkan pada urutan nomor 6
dari urutan bilangan prima pada 10 surat tadi, artinya (6 x 19 =114), sama
banyaknya dengan jumlah surat al-Qur'an. Jumlahnya pun: 2 + 3 + 7 +
11 + 43 = 197, 199 merupakan bilangan
prima kembar, bilangan prima ke-46.
Surat 19 , Maryam, merupakan surat yang ke-10 dari 29 surat ini.
TABEL
TABEL SURAT FAWATIH, 29
SURAT
|
Sumber :
Arifin Muftie
MATEMATIKA ALAM SEMESTA
Kodetifikasi Bilangan Prima dalam Al-Qur'an
-
Cetakan I, Rabiulawal 1425/Mei 2004
Diterbitkan oleh: PT Kiblat Buku Utama Bandung
MATEMATIKA ALAM SEMESTA
Kodetifikasi Bilangan Prima dalam Al-Qur'an
-
Cetakan I, Rabiulawal 1425/Mei 2004
Diterbitkan oleh: PT Kiblat Buku Utama Bandung
0 Response to "Kodetifikasi Bilangan Prima Dalam Alquran"
Post a Comment