Ilustrasi : sayuran tumis. (Foto : farlys.com)
Sayuran
bisa diolah baik direbus maupun digoreng atau ditumis. Sayuran yang digoreng
dianggap lebih berlemak daripada sayuran rebus. Benarkah demikian?
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Spanyol, sayuran
yang digoreng ternyata lebih menyehatkan dibanding dengan sayuran yang direbus.
Telegraph (21/1)
melaporkan, selama bertahun-tahun banyak penelitian mengindikasi jika sayuran
yang digoreng tidaklah baik untuk kesehatan. Karena antioksidan pada sayuran
tersebut akan hilang selama proses penggorengan. Juga kandungan lemak jenuh
pada minyak goreng berdampak tak baik bagi kesehatan.
Namun
sebuah penelitian kali ini justru membuktikan kebalikannya. Para ahli
mengatakan jika memasak dengan menggunakan minyak sayur dapat meningkatkan
risiko kanker. Namun apabila minyak yang digunakan untuk menumis disiasati
dengan minyak zaitun, risikonya lebih kecil.
Ternyata kentang dan sayuran lainnya mampu menyimpan senyawa
yang dapat meningkatkan kesehatan apabila ditumis dengan minyak zaitun.
Dibandingkan apabila direbus dalam air.
Sayuran yang ditumis dengan minyak zaitun meningkatkan jumlah
antioksidan dan senyawa lainnya yang mampu mencegah penyakit seperti kanker,
diabetes, dan mata rabun.
Peneliti juga mengamati efek apa saja yang muncul ketika
mengolah sayuran seperti kentang, tomat, dan labu dengan metode lain. Dalam
sebuah eksperimen, peneliti menumis 120 gram sayur-sayuran tersebut dengan
minyak zaitun dan sebagian lainnya ada yang direbus dengan air.
Hasilnya menunjukkan jika penggunaan minyak zaitun saat
menumis meningkatkan kadar lemak tak jenuh dan mengurangi kelembaban sayuran.
Profesor Cristina Samaniego Sanchez dari University of
Granada mengungkap: “Kami berpendapat jika menumis
adalah metode memasak yang dapat meningkatkan kadar fenolik, yang artinya
terjadi semacam perbaikan pada zat dalam sayuran karena senyawa fenolik ini.
Kendati demikian, selama proses menumis memang lebih banyak menyerap minyak
zaitun.”
Apabila
kadar fenolik dalam sayuran mentah itu memang sudah tinggi, maka kandungan
fenol itu pun semangkin meningkat jika menggunakan minyak zaitun saat menumis.
Sedangkan proses merebus tidak membawa pengaruh apapun.
“Sementara itu, kami harus menekankan jika
proses menggoreng ataupun menumis dapat menjaga dan meningkatkan komposisi
fenolik,” jelasnya.
Merebus makanan diketahui justru menghilangkan
senyawa yang baik untuk kesehatan. Namun adakalanya metode memasak secara
hidrotermal alias merebus juga dapat menjadi rekomendasi jika Anda memang ingin
mengonsumsi makanan berkuah, tentu dengan tambahan minyak zaitun. Sehingga
kadar fenolik yang mulanya sedikit pada makanan mentah pun meningkat.
Dan tidak semua sayuran lebih baik dimakan mentah atau direbus. Memang sebagian
dari kita selama ini mendapat pengetahuan seolah proses pemanasan dan pemasakan
akan banyak mengurangi nilai gizi sayur-sayuran. Pendapat itu memang dapat
dibenarkan tetapi tidak berlaku secara general.
Pada kasus wortel misalnya, untuk mendapatkan kandungan beta karotennya
yang sangat bermanfaat bagi sistem imun tubuh kita, justru wortel tersebut
haruslah dipanaskan dalam minyak atau substansi berlemak lainnya seperti
mentega. Mengapa demikian? Karena beta karoten tidak dapat larut dalam
air. Ia hanya bisa terbawa oleh zat yang
memiliki gugus lemah dalam strukturnya. Tentu saja measak jangan terlalu lama
dan terlalu panas. Karena jika demikian tetap akan terjadi perubahan struktur
kimiawi dari unsur beta karaotennya dan zat aktif penting lainnya.
Ilustrasi : sayuran tumis. (Foto : tipskebugaran.com)
Dosen Biologi
Universitas Muhammadiyah Malang, Drs Anjisman MPd, mengatakan, sayur yang
dimasak dalam suhu tinggi seperti menggoreng, merebus atau dimasak menggunakan
microwave, akan menurunkan kadar vitamin sayur itu.
“Karena proses
merebus sayur dan buah yang terlalu lama juga membuat vitaminnya larut dalam
air,” katanya.
Menurutnya, lebih
baik sayuran ditumis saja. Dengan cara ini, vitamin dan mineral lebih terjaga.
Sayangnya, masyarakat kebiasaan menumis dengan minyak atau mentega yang terlalu
banyak.
“Lemak berlebih ini
justru meningkatkan kalori. Kalo menumis minyak dan menteganya secukupnya
saja,” tuturnya.
Sumber :
- http://food.detik.com/read/2016/01/22/180636/3125055/900/sayuran-tumis-lebih-menyehatkan-daripada-sayuran-rebus
- http://malangvoice.com/ternyata-sayur-lebih-sehat-ditumis-daripada-direbus/
- Tauhid Nur Azhar dan Bambang Trim, “jangan mau pergi ke dokter lagi, keajaiban system imun dan kiat mengahadapi penyakit, hal : 186”, Bandung, 2011
0 Response to "Wow.... TERNYATA !, menumis sayuran lebih sehat daripada merebus"
Post a Comment