Ilustrasi anak menggunakan smartphone (foto : beritateknologi.com)
Dampak Buruk Smartphone Bagi Anak
– Banyak sekali dampak buruk smartphone bagi anak balita, namun orang tua zaman
sekarang meskipun sudah tahu tapi mungkin karena rasa sayang pada anaknya tetap
saja meminjamkan atau bahkan memberikan smartphone maupun tablet khusus pada
mereka yang masih balita, ngaku deh, pernah kan…?
Alasannya yang paling umum yang
sering dijumpai adalah untuk membuat anak bisa duduk tenang dan tidak
mengganggu kegiatan orang tua. Alasan lain adalah untuk membahagiakan anak
dengan memberikan dia hadiah gadget tersebut pada saat ulang tahunnya, yaitu
dengan mengisi gadget tersebut dengan berbagai macam game, video dan aplikasi
pembelajaran. Tapi paling banyak sih game dan nonton video untuk anak-anak di
Youtube….
Artikel kali ini
tida akan membahas tentang pembatasan konten, karena topik tersebut dan bahaya
internet rasanya sudah pernah kita bahas pada artikel lalu yang berjudul 19
Tips Cara Melindungi Anak dari Bahaya Internet, silahkan dibaca bagi yang belum
tau.
Kali ini kita akan bahas berbagai
pengaruh dan dampak smartphone bagi anak jika dia terlalu sering memandangi
layar smartphone atau tablet.
Anak-anak yang masih berusia
dibawah 2 tahun sebaiknya jangan terlalu lama menggunakan gadget, baik itu
smartphone, tablet maupun komputer PC, begitu menurut American Academi of
Pediatrics. Selain itu semakin kecil usia anak saat mulai menggunakan gadget,
maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap anak, padahal balita otaknya
sedang tumbuh dengan pesat.
Adapun berbagai dampak dan
pengaruh gadget bagi anak adalah sebagai berikut ini, silakan disimak baik-baik
jika memang kamu sayang pada anak.
1. Susah tidur
Dampak buruk smartphone yang
pertama adalah bisa bikin susah tidur, karena hampir semua layar gadget
mengeluarkan yang namanya blue light yang menyerupai cahaya pada siang hari.
Cahaya tersebut dapat mengirimkan sinyal yang salah pada otak anak dan bisa
membingungkan bagi tubuh manusia. Jadi apabila pada malam hari anak jadi susah
tidur, disarankan untuk memberlakukan kegiatan tanpa gadget dirumah Anda 1-3
jam sebelum tidur dan mengganti dengan membaca buku bersama-sama, atau
menceritakan dongeng-dongeng yang bermanfaat bagi mereka.
2. Kurang gerak
Sudah menjadi kebiasaan seorang
anak untuk terus bergerak, lari-larian, melompat, menari dan bermain untuk
membatu pertumbuhan fisik yang sehat dan juga kuat. Namun anak-anak sekarang
terlalu nyaman bermain gadget yang sudah pasti hanya duduk diam, dan ini tentu
memiliki dampak buruk bagi anak. Jika hal tersebut terlalu sering terjadi, maka
bisa saja anak jadi obesitas. Oleh karena itu disarankan untuk para orang tua
modern sekarang ini agar lebih sering membawa anak-anak untuk melakukan
aktivitas fisik seperti bermain bola, berenang, main sepeda, atau kegiatan lain
yang membuat mereka banyak bergerak.
3. Gangguan pada mata
Terlalu sering menatap layar
dianggap bisa menyebabkan mata jadi buram, kering dan bahkan jadi sering sakit
kepala. Walaupun belum ada laporan resmi untuk kerusakan mata tersebut. Orang
tua disarankan untuk mengajarkan anak untuk menjaga jarak pandang antara mata
dan juga layar, selain itu atur tingkat terang dan gelapnya, jangan terlalu
terang, dan suruh anak untuk beristirahat setiap 10 – 20 menit sekali.
4. Nyeri / Sakit
Terlalu lama bermain smartphone
bisa menyebabkan sakit pada beberapa bagian tubuh, seperti pada bahu, leher,
punggung, tangan dan jari. Ajarkan anak untuk sering beristirahat dan ajarkan
juga mereka posisi duduk yang baik dan posisi gadget jangan sampai lebih tinggi
dari mata. Hal ini untuk mengurangi dampak leher terlalu lama mendongak. Anda
bisa baca tulisan kita sebelumnya tentang posisi duduk yang baik saat main
komputer.
Ilustrasi anak dan smartphonenya
(foto : bangka-tribunnews.com)
5. Konsentrasi jadi pendek
Terlalu lama dalam menggunakan
gadget ternyata dapat membuat seseorang sulit untuk berkonsentrasi dalam jangka
waktu lama pada sesuatu. Oleh karena itu, orang tua diasarankan untuk berlatih
berbagai hal untuk bisa membuat anak menjadi tenang tanpa harus memanfaatkan
gadget. Hal ini demi kesehatan dan juga masa depan anak tercinta lho.
6. Kemampuan bersosialisasi
berkurang
Pengguna gadget tetap mampu untuk
bersosialisasi dengan melakukan hubungan melalui berbagai aplikasi yang ada.
Namun anak-anak juga perlu untuk memiliki kemampuan membaca emosi orang lain,
caranya tentu dengan melakukan interaksi langsung dengan bertatap muka. Itu
sebabnya, pembatasan waktu dalam penggunaan gadget adalah jalan keluar
terbaiknya.
7. Rasa cemas yang berlebihan
Apabila anak Anda sudah cukup
besar, waspadai kegiatan mereka di sosial media. Karena disitu ada banyak
sekali yang bisa mereka lihat, bahkan hal-hal yang buruk. Salah satunya adalah,
kemungkinan mereka yang cenderung jadi membandingkan dirinya dengan teman-teman
yang mereka lihat di sosial media, atau bahkan mereka sangat sibuk berusaha
untuk membuat orang lain memberikan like atau komentar. Tentu sangat
disayangkan sekali jika energi mereka hanya dihabiskan untuk hal tersebut. Oleh
sebab itu, peran orang tua untuk mengawasi anak di sosial media jadi sangat
penting, lakukan diskusi dengan anak tentang cara-cara bersosial media, seperti
bagaimana menanggapi apa yang dilihatnya, jangan sampai terlalu berlebihan
merespon, jangan juga sampai mengejek orang lain, atau bahkan menghakimi
temannya yang akhirnya bisa menimbulkan masalah dalam hubungan pertemanannya.
Ada baiknya membaca pembahasan
kita sebelumnya tentang beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum posting di
sosial media,
8. Gangguan mental
Rasanya seperti tidak mungkin
anak-anak yang masih berusia sangat dini bisa mengalami gangguan kejiwaan.
Tapi, sejumlah studi menyimpulkan bahwa penggunaan teknologi yang berlebihan
dapat berpotensi menjadi penyebab tingkat depresi pada anak, kurang
konsentrasi, kecemasan, autisme, bipolar, serta perilaku bermasalah lainnya.
10. Perilaku agresif
Media komunikasi yang sekarang
makin tidak terkontrol terkadang menyuguhkan aksi kekerasan yang dapat
menyebabkan anak menjadi lebih agresif. Ditambah kini banyak media maupun video
game yang menampilkan perilaku-perilaku tindak kekerasan fisik dan seksual.
Amerika Serikat sendiri bahkan memasukkan bentuk kekerasan dalam media sebagai
sebuah risiko kesehatan masyarakat karena pengaruh negatifnya terhadap
anak-anak.
11. Jadi pelupa
Bermacam bentuk teknologi media
saat ini memproses informasi dengan sangat cepat. Akibatnya, anak terlalu cepat
dalam memproses informasi, mereka malah cenderung jadi kurang bisa
berkonsentrasi serta daya ingatnya menurun. Apanila anak-anak tidak bisa
berkonsentrasi, maka tentu efek sampingnya mereka akan mengalami berbagai kesulitan
dalam belajar.
12. Jadi kecanduan
Orangtua yang terbiasa hidup
dengan gadget, seringa kali membuat anak merasa tidak diperhatikan dan bahkan
asyik sendiri dengan smartphone atau tabletnya. Dampaknya, hal tersebut menjadi
kebiasaan dan bisa menimbulkan kecanduan terhadap gadget. Penelitian Gentile
menyebutkan, 1 dari 11 anak yang berusia antara 8-18 tahun kecanduan teknologi
gadget.
13. Terkena radiasi
Telepon seluler serta berbagai
teknologi nirkabel lainnya mengeluarkan radiasi yang bisa berbahaya untuk
kesehatan. Anak-anak yang sering bermain dengan gadget bisa berisiko sering
terpapar oleh radiasi tersebut. Padahal, sistem kekebalan tubuh dan otak mereka
sedang dalam masa pertumbuhan. Sayang banget kan…
14. Tidak berkelanjutan
Anak-anak adalah masa depan kita,
tapi tidak ada masa depan bagi anak-anak yang terlalu sering menggunakan
teknologi canggih, demikian yang diungkapkan peneliti Cris Rowan. Menurutnya,
sebuah edukasi yang berasal dari gadget tak akan bisa bertahan lama dalam
ingatan anak-anak. Oleh sebab itu, pendekatan pendidikan melalui gadget tidak
akan berkelanjutan bagi anak-anak tersebut, sehingga perlu untuk dibatasi.
Jadi mulai saat ini diharapkan
orang tua sebaiknya jangan terlalu menganggap remeh temeh smartphone yang
digunakan anak tercinta. Karena selain fungsi dan kegunaannya sangat banyak,
penggunaan smartphone tanpa pengawasan dan tanpa panduan orang tua juga bisa
merugikan anak itu sendiri.
Sumber :
0 Response to "14 Dampak buruk Smartpohe bagi anak"
Post a Comment